Harga Minyak Anjlok Justru Produksi Migas Pertamina Naik 9,8%

Jakarta -Di tengah anjloknya harga minyak dunia bahkan di bawah US$ 50 per barel, membuat perusahaan migas justru meningkatkan produksinya. Salah satunya yang dilakukan PT Pertamina (Persero), sampai semester-I 2015 produksi BUMN energi ini meningkat 9,8%.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, terhitung sejak awal tahun tren produksi hulu migas Pertamina terus mengalami peningkatan. Pada Januari 2015, rata-rata produksi minyak Pertamina secara konsolidasi mencapai 259.740 barel per hari dan rata-rata hingga Juli 2015 meningkat menjadi 275.000 barel per hari.

Peningkatan juga terjadi pada produksi gas, di mana pada Januari 2015 rata-rata produksinya 1.621,46 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) lalu selama tujuh bulan rata-ratanya menjadi 1.712 MMSCFD.

Dengan peningkatan tersebut, produksi minyak dan gas bumi (migas) Pertamina hingga Juli telah mencapai 571.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, produksi migas Pertamina mengalami pertumbuhan positif, yaitu 9,8%, di mana hingga Juli tahun 2014 produksi migas perusahaan mencapai 520.000 BOEPD. Rata-rata produksi minyak naik 7,8% dari 255.000 BOPD menjadi 275.000 BOPD, sedangkan rata-rata produksi gas naik sekitar 11% dari 1.540 MMSCFD menjadi 1.712 MMSCFD.

“Tren hasil produksi tersebut menunjukkan Pertamina secara konkret telah memberikan kontribusi nyata bagi upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional, baik dari sumber-sumber dalam maupun dari luar negeri,” kata Wianda.

Dari dalam negeri, produksi migas Pertamina utamanya berasal dari Pertamina EP (PEP) dan Pertamina Hulu Energi (PHE). Untuk PEP bersumber dari Prabumulih, Ramba, Jatibarang, Unitisasi Sukowati, Sanga-sanga, Bunyu untuk minyak, dan Subang, Bunyu, dan Pendopo untuk gas. Adapun, dari PHE kontribusi produksi utamanya berasal dari ONWJ, WMO, CPP BOB, dan OSES untuk minyak, serta ONWJ, Corridor, Tomori, WMO, dan Jambi Merang untuk gas.

(rrd/hen)