Harga Minyak Anjlok, Ini Saran Rizal Ramli buat Industri Migas

Kamis, 19 November 2015 | 16:53 WIB

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan cadangan dan produksi minyak bumi Indonesia terus turun sejak 1970-an hingga saat ini. “Dulu produksinya bisa sekitar 1,4 juta barel, sekarang hanya 800 ribu barel per tahun,” ujarnya setelah menghadiri acara “Seminar Mengawal Nawacita dan Transparansi Potensi Investasi Sektor Hulu Migas” di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.

Rizal Ramli menuturkan penurunan tersebut lantaran tidak adanya kegiatan eksplorasi yang besar. Meskipun konsesi eksplorasi minyak bumi dan gas sudah dibagi-bagi, ia menilai tidak ada kegiatan eksplorasi yang berarti. “Ini karena konsesinya dibagi-bagikan kepada perusahaan yang tidak punya sumber daya dan pengalaman sehingga tidak ada penemuan cadangan baru yang berarti,” katanya.

Menteri Rizal menjelaskan, di tengah anjloknya harga minyak bumi, seharusnya Indonesia gencar melakukan eksplorasi. Apalagi harga minyak bumi dan gas akan tetap rendah dalam waktu yang cukup lama. “Mungkin tiga-lima tahun kemudian baru akan naik lagi,” ujarnya.

Karena itu, ia berujar, dengan kondisi anjlok seperti ini, pihaknya ingin memanfaatkan kondisi tersebut untuk kegiatan eksplorasi. “Biaya perawatan turun besar, kami juga bisa memanfaatkan peralatan yang murah ini untuk didatangkan ke Indonesia, tentunya melalui investor,” ucapnya.

Untuk realisasinya, Rizal mengatakan akan menggunakan kebijakan yang fleksibel dalam mengatur alokasi dalam penyusunan pembagian produknya. “Kami akan rapatkan lebih dulu dengan dirjen-dirjen Kementerian ESDM,” tuturnya.

ABDUL AZIS


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*