Harga Minyak Anjlok, BBN Tidak Laku

Jakarta -Anjloknya harga minyak dunia saat ini hingga di bawah US$ 50 per barel, membuat Bahan Bakar Nabati (BBN) khususnya dari Crude Palm Oil (CPO/kelapa sawit) tidak laku. Produsen BBN malas memproduksi, karena keuntungan sangat sedikit.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, produsen BBN tidak produksi untuk saat ini. Karena harga minyak dunia turun dan margin keuntungannya menjadi sedikit, bahkan bisa rugi.

“Kita sudah tender pengadaan BBN atau FAME untuk biodiesel sebanyak 2 juta kilo liter beberapa waktu lalu, tapi nggak ada yang minat,” ujar Bambang ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/2/2015).

Bambang menjelaskan, harga BBN menggunakan formula 103,48% dari harga patokan minyak Singapura atau MOPS (Mean of Plats Singapore). Jadi turunnya harga minyak membuat BBN makin tak menguntungkan.

“Saat ini nggak ada pasokan BBN, jadi kita masih kesulitan mengadakan (program) biodiesel 10% dari tiap liter solar, itu kenyataannya. Saya kira pemerintah tahu kondisi ini. Tahun lalu saja program biodiesel kita tidak sampai 10%, realisasinya hanya 6%,” ucap Bambang.

Ia menambahkan, dengan harga minyak saat ini, harga FAME untuk jadi biodiesel kisaran Rp 5.400/liter, sementara harga produksi FAME saat ini Rp 9.000/liter.

“Salah satu solusinya ya saat ini tambah subsidi BBN. Saat ini kan hanya Rp 1.500/liter, orang masih rugi. Padahal tahun ini kita minimal harus cari FAME sebanyak 1,6 juta KL, ini karena kuota solar subsidi sebanyak 16,7 juta KL, 10%-nya sekitar 1,6 juta KL,” kata Bambang.

“Ini belum termasuk bioethanol, kan premium juga ada kewajiban campur, tapi bioethanol lebih parah lagi, barangnya nggak ada,” tutupnya.

(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*