Harga Minyak Anjlok, Anak Perusahaan Pertamina Pilih Ambil Gas

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menyatakan ikut terpukul dengan anjloknya harga minyak dunia yang kini masih bertengger di bawah 30 dolar AS per barel. Meski begitu, sejumlah langkah termasuk efisiensi dan rencana work over  sumur sudah disiapkan tahun ini.

Manajer Komunikasi PHE ONWJ Dona M Priadi menjelaskan, perusahaan masih berupaya mencapai target produksi sesuai dengan Work Program and Budget (WPNB) yang diteken oleh Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun 2016. Dona menyebutkan, PHE ONWJ akan menambah tiga sumur produksi pada semester dua tahun ini. Berbeda dengan sumur produksi sebelumnya, pengeboran nantinya hanya dilakukan untuk produksi gas saja. Artinya, perusahaan hanya akan mengambil gasnya saja untuk disalurkan baik ke jaringan gas rumah tangga atau industri.

“Karena harga minyak yang sangat rendah. Nah dengan begitu kita nantinya akan ngebor lagi sumur yang hasilnya gas saja. Saat ini rencananya akan ngebor di semester dua. Tapi tetap melihat kondisi nanti ya,” kata Dona di Onshore Process Facilities milik PHE ONWJ di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/1).

Selain itu, perusahaan juga berencana untuk melakukan pemboran ulang beberapa sumur tua dan sumur “bermasalah” atau work over sejumlah sumur sebagai upaya menambah produksi tanpa menambah banyak pengeboran sumur baru.

“Dan ada sumur yang minyaknya berat, kita akan pasang pompa-pompa baru,” kata dia.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*