Harga Minyak Anjlok 3%, Menuju US$ 30/Barel

Singapura -Pada hari ini harga minyak dunia anjlok hingga 3%, dan menuju US$ 30/barel. Ini tingkat harga yang tidak terlihat dalam satu dekade terakhir ini. Kondisi tersebut membuat sejumah analis merevisi ke bawah prediksi harga minyak tahun ini.

Sejak awal tahun, harga minyak dunia sudah turun 20%. Ini akibat pasokan yang berlebih, serta pelemahan ekonomi China dan guncangnya pasar keuangan dunia. Belum lagi penguatan dolar AS yang terjadi, membuat harga minyak jadi mahal bagi negara di luar AS.

Di pasar Asia, harga kontrak berjangka minyak jenis Brent turun 3% lebih ke US$ 30,43/barel. Ini merupakan tingkat terendah sejak April 2004. Namun Brent kembali naik tipis ke US$ 30,69 per barel, atau turun 86 sen dari penutupan kemarin.

Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) produksi AS, turun ke US$ 30,41/barel, atau tingkat terendah sejak Desember 2003. Meski akhirnya ditutup di US$ 30,59/barel.

“Tak diragukan lagi, pergerakan dolar jadi faktor kuncinya. Jadi saat melimpahnya pasokan minyak berubah jadi melimpahnya pasokan produk minyak, maka akan muncul tekanan ke harga,” kata Oystein Berentsen, Analis Minyak di Singapura, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (12/1/2016),

Dari sisi pasokan, Irak selaku produsen minyak nomor dua di Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), berencana mengekspor minyak 3,63 juta barel per hari dari wilayah Selatan di Februari, ini merupakan akan tertinggi sepanjang sejarah.

Kondisi ini akan makin menekan harga minyak. Karena itu, Standard Chartered memprediksi harga minyak tahun ini bisa jatuh ke US$ 10/barel.

(dnl/hns)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*