Harga Logam Terpantau Naik di Sesi Eropa


shadow

Financeroll – Sebuah laporan resmi yang dirilis pada hari Jumat(7/11), harga emas dan perka terpantau diperdagangkan lebih tinggi ketika kondisi pasar tenaga kerja AS tengah menjadi sorotan para investor hari ini.

Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih tinggi 0.02% di level $1.142.80 per troy ounced di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia, harga emas telah menyentuh level $1.131.40 untuk sesi terendah harian dan level $1.145.00 untuk sesi tertinggi harian.

Pada perak berjangka pengiriman Desember juga terpantau diperdagangkan lebih tinggi 0.16% di level $15.438 per troy ounce, dengan menyentuh level $15.043 untuk sesi terendah harian dan level $15.438.

Di sesi sebelumnya, harga emas terlihat kembali alami penurunan tajam dengan berada di level rendah 4 tahun setelah terjadinya penurunan jumlah klaim pengangguran di wilayah AS sehingga hal ini juga mengantarkan dolar AS kembali menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa klaim pengangguran AS telah alami penurunan sebanyaki 10.000, yang disesuaikan secara musiman menjadi 278.000 pada pekan yang berakhir 1 November.

Sementara itu, pada hari ini pasar tengah menanti sebuah laporan resmi payrolls AS yang dijadwalkan akan dirilis pada pukul 20.30 waktu Jakarta. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa laju pertumbuhan lapangan pekerjaan AS akan mengalami kenaikan sebanyak 235.000 pekerjaan, setelah alami kenaikan sebanyak 248.000 pekerjaan di bulan sebelumnya.

Seiring dengan perkiraan yang telah dilakukan oleh para ekonom, harga emas nampaknya memiliki kesempatan untuk bergerak menjauh dari level rendah 4 tahun saat ini, dan begitu juga untuk sebaliknya apabila jumlah pertumbuhan lapangan pekerjaan AS telah tumbuh dengan lampaui perkiraan pasar, harga emas bisa kembali mendapat tekanan kembali.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*