Harga Logam Lanjutkan Penurunan di Sesi Eropa


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Selasa(4/11), harga emas dan perak terpantau diperdagangkan lebih rendah ketika ekonomi AS mengalami penguatan sehingga berbalik menguntungkan bagi greenback.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 0.39% di level $1.165.20 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia, harga emas terpantau menyentuh level $1.163.50 untuk sesi terendah harian dan level $1.168.50 untuk sesi tertinggi harian.

Pada perak berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 1.46% di level $15.965 per troy ounce, dengan menyentuh level $15.922 untuk sesi terendah harian dan level $16.160 untuk sesi tertinggi harian.

Harga emas dan perak terpantau mendapat tekanan di sesi sebelumnya ketika ekonomi AS telah menunjukkan telah terjadinya penguatan pada sektor manufaktur yang justru memberikan keuntungan bagi greenback untuk bergerak menguat.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh ISM atau Institute for Supply Management menyatakan bahwa PMI sektor manufaktur di AS telah naik menjadi 59.0 di bulan Oktober, dari 56.6 di bulan September.

Sedangkan pernyataan Bank Sentral Jepang pada hari Jumat lalu juga telah memberikan tekanan lain untuk harga logam berjangka alami penurunan tajam, dimana berdasarka laporan tersebut bank sentral menyatakan bahwa saat ini mereka telah memperluas laju program pembelian obligasinya menjadi 80 triliun yen per bulan, yang sebelumnya melaju sebesar 30 triliun yen per bulan.

Serangkaian peristiwa ekonomi yang terjadi sejak pekan lalu, secara garis besar telah memberikan keuntungan bagi dolar AS dan melemahkan harga logam, mengingat pergerakan emas berjangka cenderung berlawanan terhadap greenback.

Sementara itu, pada hari ini perhatian pasar tengah menanti sebuah laporan resmi PMI konstruksi Inggris, yang dilanjutkan dengan hasil neraca perdagangan AS nanti malam.

Tekanan bagi harga logam nampaknya akan terus berlanjut pada hari ini dan justru memberikan dukungan bagi dolar AS untuk lanjutkan penguatan, dimana survei ekonom telah memperkirakan bahwa defisit neraca perdagangan AS akan mengalami penyempitan menjadi -40.0B di bulan September, setelah menyempit menjadi 40.1B di bulan Agustus.

Penyempitan angka yang terjadi dalam neraca perdagangan, ketika berada dalam wilayah negatif atau kondisi sedangkan dalam keadaan deficit di suatu Negara, hal ini menandakan bahwa pemulihan ekonomi membaik, dan apabila angka meluas ketika dalam kondisi defisit menandakan terjadinya pelemahan pada laju pemulihan ekonomi suatu Negara.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*