Harga Kopi Arabica ICE Terganjal Profit Taking; Kenaikan Suku Bunga AS Berpotensi Menekan

Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (14/06) berakhir turun. Pelemahan harga kopi arabica terganjal aksi profit taking.

Kopi arabika berjangka berbalik melemah selama sesi kemarin di tengah tekanan jual teknis setelah sebelumnya meningkat dengan dukungan dari kekhawatiran pasokan terkait cuaca dingin.

Kopi arabika berjangka didorong untuk beberapa sesi dengan perkiraan cuaca dingin di petani besar Brazil. Ini adalah awal musim dingin di Brasil, dan salju musim dingin di awal dapat merusak tanaman kopi. Sementara perkiraan terbaru tidak menyerukan pembekuan salju di wilayah pertumbuhan arabika di negara itu, proyeksi tersebut kembali memperhatikan fakta bahwa kerusakan tanaman mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Dengan posisi net-short besar yang dikumpulkan oleh fund manager, hal ini memicu beberapa reposisi.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Juli 2017 ditutup merosot pada posisi 1,2865 dollar, naik sebesar 1,15 sen atau setara dengan 0,89 persen.

Dinihari nanti akan dirilis keputusan suku bunga AS oleh The Fed yang diperkirakan secara luas akan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika kenaikan suku bunga AS terjadi dan menguatkan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,2600 dollar dan 1,2300 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,3200 dollar dan 1,3500 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*