Harga Kopi Arabica ICE Merosot Terpengaruh Rencana Impor Robusta Brazil

Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Jumat dinihari (24/02) berakhir lemah. Penurunan harga kopi arabica terpicu pelemahan harga kopi robusta.

Brasil siap untuk melakukan impor kopi robusta Namun Presiden Brasil Michel Temer sementara menangguhkan otorisasi untuk prosesor kopi lokal untuk mengimpor biji robusta dari Vietnam. petani kopi Brazil telah sangat menentang impor, khawatir bahwa impor akan mengambil alih pangsa pasar dan mungkin memperkenalkan hama yang akan merusak tanaman Brasil. Impor dilakukan karena pasokan langka dan mahal karena kekeringan baru-baru ini yang berdampak hasil robusta.

Brasil adalah eksportir kopi utama yang umumnya tidak perlu impor. Meskipun negara tidak melarang impor kopi, itu berlaku tarif tinggi. Untuk membuka impor, pemerintah ditetapkan untuk mengurangi tarif dari 10% menjadi 2%. Brasil gagal mencoba untuk mengimpor kopi hijau Mei 2016 tetapi ditangguhkan otorisasi untuk mengimpor 400 ton metrik kopi dari Peru setelah produsen protes.

Menurut University of Sao Paulo unit penelitian Cepea, di Brazil harga robusta telah jatuh 22% dari rekor tertinggi pada 14 November pada prospek untuk impor

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2017 ditutup merosot pada posisi 1,4995 dollar, naik sebesar 0,95 sen atau setara dengan 0,63 persen.

Malam nanti akan dirilis data New Home Sales Januari AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,4700 dollar dan 1,4400 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,5300 dollar dan 1,5600 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*