Harga Kopi Arabica ICE Akhir Pekan Turun; Mingguan Merosot 0,6 Persen

Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat dini hari (17/11) berakhir lemah. Pelemahan harga kopi arabica kembali tertekan penguatan mata uang dollar AS.

Dolar AS berada di jalur selama dua minggu terbaik sejak 1988 terhadap yen, dan mencapai tertinggi sejak awal tahun 2003 terhadap sekeranjang mata uang, sebagai kemenangan Trump memicu pembicaraan tentang pemotongan pajak dan investasi baru dalam infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian AS.

Kenaikan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya ikutan tergerus melemah.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2017 ditutup turun pada posisi 1,6210 dollar, turun sebesar -0,85 sen atau setara dengan -0,52 persen.

Secara mingguan harga gula merosot 0,61 persen, sebagian besar terganjal penguatan dollar AS, yang diimbangi oleh aksi bargain hunting pedagang.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,5900 dollar dan 1,5600 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 1,6500 dollar dan 1,6800 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*