Harga Komoditi Turun, Sejalan Melemahnya AUD,CAD dan NZD

shadow

FINANCEROLL – Masih belum yakin bahwa harga komoditi akan terjungkal ?, cabalah tarik perbandingan antara pergerakan indek harga komoditi dengan pergerakan mata uang Dolar Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Hasilnya akan seirama.

Kondisi ekonomi Tiongkok yang terus memprihatinkan pasar akan menjadi pemberat utama bagi harga komoditi untuk bisa bangkit kembali. Diyakini, harga komoditi akan menempati posisi terburuk semenjak krisis keuangan menghantam.

Disisi lain, Dolar Australia, Kanada dan Selandia Baru juga menurun tajam terkait apresiasi Dolar AS dan jatuhnya harga komoditi ini pula. Ketiganya saat ini berada pada posisi dikisaran terendah selama 13 tahun terakhir ini. Proyeksi ekonomi Tiongkok yang suram akan berdampak pada angka permintaan bahan mentah termasuk komoditi yang diyakini akan terseret turun. Data ekonomi Tiongkok mengkonfirmasi dan membuat mata uang negara-negara pengekspor bahan mentah tersebut berada pada posisi yang terancam pula.

Jatuhnya harga komoditi mau tidak mau membuat mata uang Dolar Kanada, Loonie mengalami depresiasi hingga 0.2 persen ke C$1.3121 atas Dolar AS bahkan sempat merosot ke harga termurah pada Agustus 2004. Aussie dan Kiwi keduanya diperdagangkan diarea kisaran terendah mereka dalam enam tahun ini. Dalam derajat tertentu, harga komoditi masih dibawah tekanan, hingga harga ini merosot ke lantai, meski mustahil namun dalam jangka pendek kecenderungan harga emas masih akan turun.

Dolar memang dalam posisi terbaiknya, terlebih dengan sikap dan kebijakan yang diambil bank-bank sentral di Selandia Baru, Australia dan Kanada yang menerapkan kebijakan moneter longgarnya, alhasil jatuhnya nilai tukar ketiga negara tersebut masih akan berlanjut. Data manufaktur swasta di Tiongkok terpeleset ke posisi terendah dalam dua tahun terakhir. Kenyataan ini seakan mengkonfirmasi dengan data sebelumnya yang menyatakan indek pabrikan berada pada angka yang lebih lemah dibandingkan proyeksi para ekonom dimana mereka mempertimbangkan pada angka pesanan baru dan jenis kerja. Data yang mengkhawatirkan tersebut membuat bursa saham Tiongkok pun juga jatuh bersama dengan data ekonomi tentang penjualan kendaraan di Tiongkok yang menurun semakin memberatkan bagi Beijing untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% ditahun ini.

Indek komoditi Bloomberg anjlok 12$% semenjak akhir Juni kemarin. Harga minyak mentah turun 1,3% ke harga $46.49 pbl di bursa New York setelah sempat jatuh hingga ke harga termurahnya sejak 2008 pada bulan Juli kemarin atas keprihatinan terhadap kondisi suplai bahan mentah global. Secara nyata dan gamblang, harga komoditi seperti emas dan minyak mentah telah menunjukkan tren penurunannya dalam beberapa bulan ini dan terkorelasi dengan jatuhnya nilai tukar mata uang negara-negara eksportir komoditi tersebut. Diantara ketiga mata uang tersebut, Loonie nampaknya yang paling lemah dengan tambahan beban penurunan PDB Kanada secara beruntun dalam lima bulan ini. (Lukman Hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*