Harga Karet Tocom 13 Januari Ditutup Merosot 1,8 Persen Tergerus Profit Taking

Harga karet alami berjangka Tocom pada perdagangan Jumat siang (13/01) berakhir turun. Pelemahan harga karet Tocom terpicu aksi profit taking setelah harga karet Tocom menjangkau level 300.

Patokan karet berjangka Tokyo memperpanjang kenaikan untuk mencapai dekat 4-tahun tertinggi pada hari Kamis, mencapai kunci 300-yen / kg, karena kekhawatiran pasokan lebih dari banjir di Thailand ditambah rebound harga minyak memberikan dukungan, kata para dealer.

Thailand akan kehilangan sekitar 10% dari produksi karet di tahun 2016-2017 tanaman setelah banjir melenda wilayah utama negara berkembang, kata seorang pejabat industri senior, Kamis. Southern Thailand telah menderita banjir sejak 1 Januari mengakibatkan banjir bandang yang telah menewaskan 36 orang.

Profit taking juga terpicu buruknya data impor Tiongkok. Pagi tadi dirilis impor Tiongkok bulan Desember 2016 yang bukukan kenaikan 3,1 persen, namun turun dari pertumbuhan 6,7 persen di bulan November. Pelemahan impor Tiongkok memicu kekuatiran penurunan permintaan dari Tiongkok.

Pada perdagangan siang ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Juni 2017 berakhir melemah sebesar -5,5 yen atau -1,8 persen menjadi 293,5 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 299,0 yen per kilogram.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dipengaruhi oleh pelemahan yen Jepang dan kenaikan minyak mentah.

Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan mengetes level Resistance di 298,50 yen dan 303,50 yen. Harga akan menemui Support pada level 288,50 dan 283,50 yen jika harga berbalik ke teritori negatif.

 Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
 Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*