Harga Kakao ICE Turun Tipis Tertekan Penguatan Dollar AS

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (19/01) ditutup turun tipis . Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS.

Dollar AS rebound kuat dari posisi anjlok terburuk sejak tahun 2008 oleh peningkatan data inflasi AS dan juga pidato hawkish Janet Yellen yang mensinyalkan kenaikan suku bunga bisa banyak terjadi.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Namun kerugian lebih lanjut tertahan dengan bergejolaknya lagi kerusuhan di Pantai Gading. Penembakan terjadi hanya beberapa jam setelah pelabuhan utama lainnya di ibukota komersial, Abidjan, dibuka kembali setelah polisi militer paramiliter menembak ke udara sementara ditutup akses memaksa perusahaan, termasuk eksportir kakao, untuk dituutup.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -2 dollar atau -0,09 persen pada posisi 2.233 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data perumahan AS Building Permits dan Housing Starts Desember yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.180 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.130 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.280 dollar dan 2.330 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*