Harga Kakao ICE Turun Terpicu Perkiraan Surplus Global

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (16/03) ditutup turun. Penurunan harga kakao terpicu perkiraan surplus global kakao.

Sektor kakao dunia mungkin akan menghadapi surplus struktural yang berisiko menekan harga global dan menghadapi pukulan ke negara produsen dan pendapatan pertanian di tahun-tahun mendatang, seorang pejabat senior International Cocoa Organization (ICCO), mengatakan Rabu (15/03), seperti yang dilansir Reuters.

Produksi global diperkirakan mendaki hampir 15 persen di 2016/17, menurut ICCO tersebut. Permintaan gagal untuk mengikuti, mengakibatkan surplus global yang diproyeksikan dari 264.000 ton.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar 10 dollar atau 0,49 persen pada posisi 2.048 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data perumahan Building Permit dan Housing Starts Februari yang diindikasikan meningkat. Juga data Jobless Claim yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Demikian juga dengan masih melimpahnya persediaan kakao di negara-negara produsen utama di Afrika Barat, masih menjadi sentimen bearish bagi harga kakao.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS dan penumpukan pasokan. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.000 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.950 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.100 dollar dan 2.150 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*