Harga Kakao ICE Turun Terpicu Penumpukan Pasokan Afrika Barat

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (10/03) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terpicu berlebihnya pasokan di Afrika Barat.

Pandangan untuk produksi besar tahun ini dan tahun depan menyebabkan aksi jual. Pantai Gading mengantisipasi catatan rekor produksi dekat antara 1,9 dan 2,0 juta ton. Ghana kini memperkirakan produksi dekat 800.000 ton. Kedua negara menikmati cuaca yang lebih moderat pada musim kemarau tahun ini dibandingkan tahun lalu. Diperkirakan banyak kakao tersedia untuk pasar dunia dan bahwa produksi kakao bisa lebih dari 200.000 lebih besar dari permintaan.

ICCO pekan lalu mengatakan bahwa produksi bisa lebih besar daripada permintaan dengan margin lebih besar dari perkiraan perdagangan. Produksi lebih besar terus terjadi di Afrika Barat terus, dan harga yang sangat lemah.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -14 dollar atau -0,73 persen pada posisi 1.898 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Februari AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir dapat menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 1.950 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.000 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.850 dollar dan 1.800 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*