Harga Kakao ICE Turun Terpicu Peningkatan Surplus Produksi

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (09/02) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terpicu peningkatan surplus produksi.

Harga kakao berjangka jatuh karena surplus yang diperkirakan tahun ini. Pedagang memprediksi surplus 250.000 metrik ton biji kakao rata-rata tahun ini. Sisa persediaan telah menambah tekanan pada kakao, pedagang mengatakan.

Sementara itu, tahun harga tinggi telah meredam permintaan, terutama di pasar negara berkembang yang industrinya sedang mencari pertumbuhan.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -6 dollar atau -0,30 persen pada posisi 2.011 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data initial Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.060 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.110 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi pelemahan ada pada 1.960 dollar dan 1.910 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*