Harga Kakao ICE Merosot 1 Persen Terganjal Penguatan Dollar AS

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (02/06) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terganjal penguatan dollar AS.

Dollar AS mencapai level tertinggi satu minggu terhadap yen terdukung meningkatnya data pekerjaan swasta AS.

Perusahaan A.S. pada bulan Mei mempekerjakan lebih banyak pekerja daripada yang diperkirakan, untuk rebound dari level terendah enam bulan di bulan sebelumnya. Pengusaha swasta A.S. menambah 253.000 pekerjaan di bulan Mei, di atas ekspektasi ekonom, sebuah laporan yang ditunjukkan pada hari Kamis.

Lihat : Pekerjaan Swasta AS Bulan Mei Rebound Dari Terendah 6 Bulan

Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Di akhir perdagangan dinihari tadi harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -24 dollar atau -1,17 persen pada posisi 2.024 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payroll AS Mei yang diindikasikan melemah, Unemployment Rate Mei yang diindikasikan stabil. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.070 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.120 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.970 dollar dan 1.920 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*