Harga Kakao ICE Lemah Terganjal Penguatan Dollar AS dan Peningkatan Pasokan

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (14/02) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS dan ketersediaan pasokan.

Dolar AS naik ke dekat tiga minggu tinggi terhadap sekeranjang mata uang pada hari Senin, terangkat oleh harapan pemotongan pajak AS untuk mencadangkan keuntungan perusahaan dan investasi, serta perkiraan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Penurunan harga juga dipicu prospek peningkatan produksi. Hujan merata pekan lalu di sebagian wilayah tanam kakao utama Pantai Gading diperkirakan dapat meningkatkan pertengahan tanaman berikutnya, meskipun cuaca panas di tempat lain menimbulkan kekhawatiran kebakaran.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -37 dollar atau -1,89 persen pada posisi 1.925 dollar per ton.

Malam nanti pasar akan mencermati pidato ketua The Fed Janet Yellen yang diindikasikan memberikan sentimen positif yang menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.875 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.825 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 1.975 dollar dan 2.025 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*