Harga Kakao ICE Lemah Terganjal Penguatan Dollar AS dan Ketersediaan Pasokan

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (10/02) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS dan ketersediaan pasokan.

Dolar AS melonjak lebih dari 1 persen terhadap yen dan naik secara luas pada hari Kamis setelah komentar dari Presiden Donald Trump bahwa ia akan merilis rencana reformasi pajak dalam beberapa minggu ke depan.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Penurunan harga juga dipicu tersedianya pasokan. Dealer mengatakan pasokan tetap cukup, dengan surplus global besar secara luas diperkirakan untuk musim 2016/17.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -15 dollar atau -0,75 persen pada posisi 1.996 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment Februari AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir berpotensi menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.050 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.100 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi pelemahan ada pada 1.950 dollar dan 1.900 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*