Harga Kakao ICE Lemah, Penumpukan Pasokan Terjadi di Pantai Gading

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/02) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS dan kelebihan pasokan di Pantai Gading.

Dolar AS menguat setelah anggota Federal Reserve menyatakan potensi untuk kenaikan suku bunga AS lebih tinggi bulan depan.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Kelebihan pasokan kakao di produsen top Pantai Gading telah mendorong ke bawah harga beli jatuh juga memicu kenaikan penyelundupan biji kakao ke negara tetangga negara, demikian petani dan eksportir menyatakan Selasa.

Kakao telah menumpuk di pelabuhan Pantai Gading dan membusuk di pohon setelah beberapa eksportir gagal pada kontrak ekspor, memiliki salah berspekulasi bahwa harga akan memperpanjang keuntungan yang terlihat selama lima tahun sebelumnya.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Mei 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -4 dollar atau -0,20 persen pada posisi 1.996 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data Existing Home Sales Januari AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.950 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.900 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.050 dollar dan 2.100 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*