Harga Kakao ICE Akhir Pekan Merosot; Mingguan Melompat 3 Persen

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (17/12) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao terpicu surplus produksi di Pantai Gading.

Kecepatan yang kuat dari kedatangan pelabuhan di produsen top Pantai Gading menmbahkan ke persediaan yang sudah cukup dengan perkiraan surplus global yang luas untuk musim 2016/17 saat ini.

Di akhir perdagangan Sabtu dini hari harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -4 dollar atau -0,18 persen pada posisi 2.238 dollar per ton.

Secara mingguan harga kakao masih naik 3,13 persen, sebagian besar terpicu gangguan produksi dan distribusi Pantai Gading, serta adanya aksi bargain hunting pedagang.

Malam ini akan dirilis data Markit Services dan Markit Composite PMI Flash Desember yang diperkirakan menurun. Jika terealisir berpotensi menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.290 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.340 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.190 dollar dan 2.140 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*