Harga Kakao ICE Akhir Pekan Merosot 1,7 Persen; Mingguan Tergerus 2 Persen

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (28/01) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao terpicu penurunan perkiraan defisit persediaan global.

Persediaan kakao dunia di 2015-16 yang lebih tinggi dari yang diperkirakan dan menjadi defisit yang lebih kecil dari perkiraan, survei tahunan yang dilakukan oleh International Cocoa Organization (ICCO) Expert Working Group on Stocks menunjukkan Kamis.

Survei juga menunjukkan perkiraan yang lebih rendah untuk persediaan global pada akhir September 2015, mengelompokkan mereka pada 1,49 juta ton, turun dari estimasi statistik diturunkan ICCO untuk 1.597.000 ton.

Survei menunjukkan persediaan biji kakao dunia jatuh ke 1.477.000 ton pada akhir September 2016, turun 13.000 ton dari perkiraan 1,49 juta ton tahun sebelumnya.
Ini dibandingkan dengan perkiraan ICCO untuk 1.447.000 ton pada akhir September 2016, turun 150.000 ton dari perkiraan 1.597.000 ton pada akhir September 2015.

ICCO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hasil ini mencerminkan defisit pasokan kakao yang lebih kecil dari 150.000 ton, defisit itu diperkirakan pada bulan November.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -37 dollar atau -1,74 persen pada posisi 2.095 dollar per ton.

Untuk minggu ini, harga kakao merosot 2,10 persen, sebagian besar tertekan penguatan dollar AS, pofit taking dan hambatan ekspor di Pantai Gading.

Malam nanti akan dirilis data Personal Income, Personal Spending dan Pending Home Sales Desember, yang diindikasikan semuanya meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.050 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.000 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.150 dollar dan 2.200 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*