Harga Kakao ICE Akhir Pekan Merosot 1 Persen; Minguan Melonjak 4,7 Persen

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/06) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terpicu keputusan Ghana tidak menaikkan harga kakao.

Menteri Pangan dan Pertanian Ghana, Dr. Owusu Afriyie Akoto mengatakan, karena penurunan harga kakao di pasar internasional, pemerintah tidak akan menaikkan harga kakao untuk petani seperti yang dijanjikan.

Sementara itu, CEO COCOBOD, Joseph Boahen Adu juga mencatat bahwa COCOBOD menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi dan konsumsi kakao. Beberapa tindakan termasuk menahan penyelundupan biji kakao, meningkatkan konsumsi lokal dan memberi masukan cukup banyak dari petani kakao.

Di akhir perdagangan dinihari tadi harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup merosot. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -23 dollar atau -1,14 persen pada posisi 2.001 dollar per ton.

Untuk minggu ini harga kakao ICE melonjak 4,71 persen. Lonjakan minggu ini sebagian besar terdukung kenaikan harga kakao pada Rabu, 31 Mei kemarin.

Kakao berjangka naik didorong oleh spekulasi short-covering dan pembelian industri, setelah mengalami penurunan satu hari terbesar sejak 2011 pada 24 Mei. Penurunan tersebut didorong oleh kelebihan pasokan yang terkait dengan hasil panen besar di produksi utama di Pantai Gading dan sinyal grafik bearish.

Dealer mengatakan pasar mungkin juga mendapat beberapa dukungan dari hujan deras di Pantai Gading. Curah hujan yang melimpah minggu lalu di sebagian besar wilayah perkebunan kakao utama di Pantai Gading memicu kekhawatiran bahwa banjir dapat menghalangi panen dari apa yang diharapkan menjadi tanaman tengah yang kuat, kata para petani pada hari Senin.

Kenaikan kakao juga didukung peningkatan ekspor. Pantai Gading mengekspor 247.918 ton produk kakao setengah jadi dari awal musim pada 1 Oktober hingga akhir April, naik 1 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya, data pelabuhan sementara menunjukkan pada hari Selasa.

Namun kenaikan berkurang setelah pada perdagangan kemarin harga kakao melemah sekitar 1 persen terganjal penguatan dollar AS.

Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing PMI Mei AS, yang diindikasikan melemah. Jika terealisir dapat menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.050 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.100 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.950 dollar dan 1.900 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*