Harga Kakao ICE Akhir Pekan Merosot 1 Persen, Membuat Mingguan Anjlok 3 Persen

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (21/01) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao terpicu penurunan hasil penggilingan di Amerika Utara.

Harga kakao berjangka beringsut lebih rendah pada berita bahwa pengolahan kakao Amerika Utara lebih rendah dari yang diharapkan.

Prosesor kakao di Amerika Utara melaporkan pemggilingan 117.588 ton biji dalam tiga bulan terakhir tahun 2016, turun 1,1% year-on-year, ke level terendah 4,5 tahun.

Angka penggilingan kakao adalah indikasi untuk permintaan konsumen untuk kakao bubuk dan mentega.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -24 dollar atau -1,11 persen pada posisi 2.140 dollar per ton.

Hasil pelemahan harga kakao akhir pekan ini, mambawa harga kakao ICE minggu ini anjlok 3,3 persen. Penyebab pelemahan lainnya adalah pulihnya distribusi kakao di Pantai Gading, setelah pertikaian kelompok militer di negara penghasil kakao terbesar di dunua tersebut mereda.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.190 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.240 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.090 dollar dan 2.040 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*