Harga Gula Turun Terpicu Pelemahan Real Brazil

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dini hari (15/11) berakhir merosot terkena pelemahan mata uang Real Brazil.

Tobin Gorey, analis di Commonwealth Bank of Australia menyatakan pelemahan Real Brazil terus memicu maju penjualan pabrik gula Brasil untuk mengambil keuntungan dari harga aktual yang lebih baik.

Real Brazil jatuh untuk hari keempat berturut-turut pada Senin karena kekhawatiran atas kebijakan ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump dan lebih tingginya imbal hasil AS mendorong bank sentral untuk melakukan intervensi.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,07 sen atau setara dengan -0,32 persen pada posisi 21,63 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data Retail Sales Oktober AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 22,10 sen dan 22,60 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 21,10 sen dan 20,60 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*