Harga Gula ICE Turun Tertekan Pelemahan Minyak Mentah

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dinihari (31/01) lemah, terganjal penurunan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah jatuh pada akhir perdagangan Selasa dinihari (31/01) dengan meningkatnya kegiatan pengeboran AS memberikan kecemasan atas peningkatan produksi saat banyak produsen minyak dunia sedang mencoba untuk mematuhi kesepakatan untuk mengurangi pasokan dalam upaya menopang harga.

Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 54 sen, atau 1 persen, di $ 52,63.

Harga minyak mentah patokan global Brent turun 32 sen menjadi $ 55,20 per barel pada 02:33 ET (1933 GMT).

Lihat : Harga Minyak Mentah Turun 1 Persen Terganjal Peningkatan Aktifitas Pengeboran AS

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Namun kerugian harga gula lebih jauh tertahan dengan pelemahan dollar AS.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,02 sen atau setara dengan -0,10 persen pada posisi 20,31 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data CB Consumer Confidence Januari yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 20,80 sen dan 21,30 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 19,80 sen dan 19,30 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*