Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dinihari (23/03). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung pelemahan dollar AS.
Dollar AS melemah dengan kehati-hatian investor mencermati pemungutan suara di parlemen AS untuk persetujuan proposal perawatan kesehatan AS pengganti Obamacare.
Melemahnya dolar AS membuat komoditas gula yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Namun kenaikan harga gula tertahan dengan merosotnya harga minyak mentah, membuat kenaikan gula hanya tipis.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,01 sen atau setara dengan 0,06 persen pada posisi 17,30 sen per pon.
Pasar akan mencermati hasil pemungutan suara RUU pemeliharaan kesehatan di parlemen AS untuk menggantikan Obamacare. Jika terjadi kesepakatan berpotensi menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 16,80 sen dan 16,30 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 17,80 sen dan 18,30 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind