Harga Gula ICE Naik Terpicu Permintaan Myanmar dan India

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dinihari (16/02) berakhir naik terpicu peningkatan pemintaan di Myanmar dan India.

Dealer mengatakan gula telah didorong oleh kekuatan gula putih, mencatat premi putih telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Faktor-faktor yang mendukung termasuk pembicaraan tentang permintaan dari Myanmar, dilihat sebagai jalan masuk untuk Tiongkok, dan prospek impor India di musim mendatang.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,01 sen atau setara dengan 0,05 persen pada posisi 20,48 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data perumahan yang diindikasikan mixed. Juga data jobless claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 21,00 sen dan 21,50 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi  20,00 sen dan 19,50 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*