Harga Gula ICE Naik Terpicu Penurunan Produksi

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dinihari (12/01) berakhir naik terpicu penurunan produksi global.

Perkiraan produksi India telah turun karena cuaca hujan yang buruk dan sekarang ada laporan bahwa pabrik yang tutup lebih awal karena tidak ada tebu untuk diproses. Berita kawat melaporkan bahwa tanaman Thai mungkin lebih kecil terus beredar.

Produsen Brasil tidak menjual dan sikap menunggu dan melihat potensi produksi mereka. Tetap kering di timur laut Brasil dan berubah kering lagi di bagian wilayah selatan pusat. Kurang dari permintaan yang diharapkan dan potensi untuk meningkatkan produksi, sebagian besar dari Brazil, dalam beberapa bulan ke depan merupakan faktor negatif utama.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,08 sen atau setara dengan 0,39 persen pada posisi 20,56 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data jobless claim AS yang diindikasikan meningkat. Jika hasil ini terealisir bepotensi menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 21,00 sen dan 21,50 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi  20,00 sen dan 19,50 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*