Harga Gula ICE Merosot 1 Persen Tergerus Proyeksi Surplus Produksi

Harga gula berjangka ICE ditutup turun pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dinihari (15/06). Harga komoditas ini mengalami pelemahan tergerus kekuatiran surplus produksi gula.

Harga mengalami kerugian besar di sesi sebelumnya setelah produksi gula yang lebih kuat dari perkiraan di petani besar Brasil memicu kekhawatiran tentang persediaan global yang cukup dan surplus yang menjulang.

Dealer mengatakan ini telah melemahkan gambaran teknis dan meletakkan dasar untuk penjualan lanjutan pada sesi selanjutnya.

Pasar gula menuju surplus 3,5 juta ton pada 2017/18, Sucden mengatakan dalam sebuah laporan triwulanan pada hari Rabu, menunjukkan penurunan risiko El Nino dan produksi yang lebih tinggi di Uni Eropa, India dan Thailand.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau merosot. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar 0,17 sen atau setara dengan 1,23 persen pada posisi 13,62 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terpicu aksi bargain hunting setelah harga gula anjlok l4bih 4 persen dalam 3 hari terakhir ini. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 14,10 sen dan 14,60 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 13,10  sen dan 12,60 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*