Harga Gula ICE Bulan Mei Anjlok 8 Persen; Peningkatan Pasokan dan Penurunan Bahan Bakar Sentimen Bearish

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dinihari (01/06) berakhir turun terganjal peningkatan produksi India dan penurunan harga bahan bakar Brazil.

Harga gula terbebani oleh prospek produksi yang meningkat di India dan penurunan harga bensin dan solar baru-baru ini di Brazil, yang meningkatkan insentif untuk menghancurkan tebu untuk gula dan bukan etanol.

Produksi gula 2017/18 India kemungkinan akan melonjak seperempat dari tahun sebelumnya menjadi 25 juta ton karena musim hujan yang cukup baik, kata kepala badan industri kepada Reuters.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar -0,15 sen atau setara dengan -1,00 persen pada posisi 14,87 sen per ton.

Untuk bulan Mei, harga gula anjlok 8 persen. Selain kemerosotan akhir bulan Mei ini, maka anjloknya harga gula sebagian besar terpicu anjlok di minggu keempat terpicu sentimen bearish peningkatan pasokan dan penurunan harga bahan bakar.

Volume gula yang dihasilkan selama dua minggu, pada 2.11 juta ton, meningkat 35.000 ton dari tahun ke tahun, kontras tajam dengan penurunan sekitar 225.000 ton yang diperkirakan pasar, menurut sebuah survei investor oleh S & P Global Platts.

Harga gula juga mendapat tekanan setelah Petrobras, kelompok minyak negara bagian Brazil, semalam mengungkapkan pemotongan harga bensin rata-rata 5,4%, serta penurunan harga solar 3,5% di tingkat kilang.

Kemerosotan juga terjadi pada minggu pertama bulan Mei, sebagian besar tertekan berbagai sentimen bearish pelemahan minyak mentah, peningkatan produksi dan panen Brazil, serta perlambatan permintaan dari Tiongkok dan Myanmar.

Malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change Mei AS yang diindikasikan meningkat, dan data jobless claim yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada posisi 15,10 sen dan 14,60 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 16,10 sen dan 16,60 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*