Harga Gula ICE Anjlok 4 Persen Tergerus Proyeksi Bearish Rabobank

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dinihari (27/04) berakhir turun terpengaruh proyeksi penurunan harga gula Rabobank.

Rabobank memangkas proyeksi untuk kontrak berjangka gula, karena harga etanol Brazil yang menurun membuat pabrik memberi insentif pada produksi gula. Rabobank memangkas proyeksinya untuk harga gula dalam tiga bulan terakhir 2017 menjadi 16,90 sen per pon, turun dari 18,0 sen per kilogram yang diprediksi bulan lalu, dengan alasan turunnya harga etanol.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,71 sen atau setara dengan -4,36 persen pada posisi 15,57 sen per ton.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi AS Durable Goods Orders Maret dan Pending Home Sales Maret yang diindikasikan melemah. Juga dirilis Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 16,10 sen dan 16,60 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 15,10 sen dan 14,60 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*