Harga Gula ICE Anjlok 3,8 Persen Tergerus Penguatan Dollar AS

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Jumat dini hari (20/01) berakhir merosot tertekan penguatan dollar AS.

Dolar AS naik semalam karena data pekerjaan dan perumahan AS yang solid serta pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen untuk kenaikan suku bunga AS lebih tinggi.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,80 sen atau setara dengan -3,81 persen pada posisi 20,18 sen per pon.

Malam nanti akan dilangsungkan pelantikan Presiden terplih AS Donald Trump. Diperkirakan pidato Trump setelah pelantikan memberikan dukungan bagi program kebijakan ekonominya, maka akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 19,70 sen dan 19,20 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 20,70 sen dan 21,20 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*