Harga Gula ICE Anjlok 2,7 Persen Terpicu Peningkatan Produksi Global

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Jumat dini hari (24/02) berakhir merosot tajam terpicu peningkatan produksi global.

International Sugar Organisation (ISO) memperkirakan produksi gula di Brazil, negara produsen gula terbesar, terangkat oleh 775.000 ton menjadi 38.78m ton, dengan angka untuk volume AS dibesarkan oleh 745.000 ton menjadi 8.45m ton.

Sedangkan produksi gula Rusia di 2016-17 disajikan kembali di 6.03m ton, naik 425.000 ton, sedangkan angka untuk produksi Tiongkok ditingkatkan oleh 250.000 ton menjadi 9.90m ton.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot tajam sebesar -0,55 sen atau setara dengan -2,66 persen pada posisi 20,13 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data New Home Sales Januari AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS yang dipicu bargain hunting. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 19,60 sen dan 19,10 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 20,60 sen dan 21,10 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*