Harga Gula ICE Anjlok 2 Persen Mengikuti Kemerosotan Minyak Mentah

Harga gula berjangka ICE ditutup merosot pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Jumat dinihari (10/03). Harga komoditas ini mengalami pelemahan tertekan merosotnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah turun sekitar 2 persen pada akhir perdagangan Jumat dinihari (10/03), memperpanjang pelemahan sesi sebelumnya yang membawa harga ke tingkat terendah tahun ini, tertekan peningkatan persediaan minyak mentah AS yang memicu keraguan pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC akan dapat mengurangi kekenyangan global.

Harga minyak mentah berjangka AS WTI turun $ 1, atau 2 persen, di $ 49,28, level penutupan terendah sejak 30 November.  Harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,02 per barel, atau 1,9 persen, pada $ 52,09 oleh 02:39 ET (1939 GMT)

Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok Dibawah $ 50

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memicu produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau merosot. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,40 sen atau setara dengan -2,17 persen pada posisi 18,00 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Februari AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir dapat menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 18,50 sen dan 19,00 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 17,50  sen dan 17,00 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*