Harga Gula ICE Akhir Pekan Turun Tipis; Mingguan Tergelincir 2 Persen

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Sabtu dini hari (15/10) berakhir melemah, terpicu laporan industri terbaru menunjukkan pabrik Brasil memproduksi lebih banyak gula dari yang diperkirakan pada paruh kedua bulan September.

Sebuah survei yang dilakukan oleh S & P global Platts menunjukkan bahwa produksi gula telah diperkirakan tumbuh 21% menjadi 2,89 juta ton.

Pelemahan harga juga didukung sebagai laporan UNICA yang mengatakan pabrik Brasil menghancurkan 42.300.000 ton tebu, meningkat 4%, dibandingkan dengan perkiraan Platts 43,2 juta ton.

Meskipun produksi gula di Brazil masih di jalur untuk menjadi rekor musim ini, beberapa analis baru-baru ini menurunkan harapan mereka karena berbagai faktor seperti cuaca dan penuaan tanaman.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun tipis sebesar -0,01 sen atau setara dengan -0,04 persen pada posisi 22,91 sen per pon.

Secara mingguan harga gula masih negatif, merosot 2,18 persen, sebagian besar tergerus penguatan dollar AS dan profit taking.

Malam nanti akan dirilis data Produksi Industri dan Produksi Manufaktur bulan September yang diperkirakan meningkat. Jika terealisir dapat membantu mengangkat dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya akan berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 22,40 sen dan 203,90 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi  23,40 sen dan 23,90 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*