Harga Gula ICE Akhir Pekan Turun; Mingguan Masih Positif 0,74 Persen

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dini hari (28/01) berakhir turun tertekan penguatan dollar AS.

Dolar AS naik 0,2 persen terhadap sekeranjang mata uang, tergantung pada wilayah positif meskipun data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari yang diharapkan pada kuartal keempat.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,03 sen atau setara dengan -0,15 persen pada posisi 20,33 sen per pon.

Untuk minggu ini harga gula naik 0,74 persen, sebagian besar terdukung kenaikan harga minyak mentah dan pelemahn dollar AS.

Malam nanti akan dirilis data Personal Income, Personal Spending dan Pending Home Sales Desember, yang diindikasikan semuanya meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 19,80 sen dan 19,30 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 20,80 sen dan 21,30 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*