Harga Gula ICE Akhir Pekan Menguat, Membawa Kenaikan Tipis Mingguan

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dinihari (22/04). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdorong terbatasnya persediaan di Uni Eropa dan India, serta upaya impor India.

Uni Eropa memiliki pasokan kecil seperti halnya India, dan harga telah menguat di kedua wilayah tersebut. Uni Eropa mengatakan bahwa pihaknya mempelajari gagasan impor, namun pemerintah India telah menyetujui impor gula tanpa kewajiban. Jumlah yang diotorisasi untuk impor berada di titik terendah ekspektasi sebesar 500.000 ton. Pemerintah juga bergerak memaksakan kontrol harga dan volume untuk menghindari penimbunan.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,10 sen atau setara dengan 0,61 persen pada posisi 16,51 sen per pon.

Untuk minggu ini harga gula ICE naik tipis 0,12 persen, karena tarik menarik sentimen. Sentimen positif akhir pekan ini ditambah pelemahan dollar AS berhasil mengatasi sentimen bearish penguatan dollar AS dan penurunan proyeksi pemrintaan Tiongkok.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 17,00 sen dan 17,50 sen. Sedangkan level Suport yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 16,00 sen dan 15,50 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*