Harga Gula ICE Akhir Pekan Melemah 1,8 Persen; Akumulasikan Mingguan Anjlok 5 Persen

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (17/12) berakhir lemah terpicu perkiraan surplus produksi.

Harga telah jatuh lebih dari dua bulan, dengan skala dana kembali posisi panjang besar bersih dan indikasi awal menunjukkan pasar global bisa berayun kembali ke surplus 2017/18 setelah dua musim defisit.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,34 sen atau setara dengan -1,83 persen pada posisi 18,22 sen per pon.

Secara mingguan harga gula anjlok 5,03 persen, sebagian besar tergerus peningkatan surplus produksi dan kenaikan suku bunga AS yang membuat dollar AS melonjak dan meruntuhkan harga gula.

Malam ini akan dirilis data Markit Services dan Markit Composite PMI Flash Desember yang diperkirakan menurun. Jika terealisir berpotensi menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 18,70 sen dan 19,20 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 17,70 sen dan 17,20 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*