Harga Gula Anjlok 2,6 Persen Tergerus Pelemahan Minyak Mentah

Harga gula berjangka ICE ditutup merosot pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Selasa dinihari (21/03). Harga komoditas ini mengalami pelemahan tertekan merosotnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah tergelincir pada akhir perdagangan Selasa dinihari (21/03) terganjal kekhawatiran tentang pertumbuhan produksi dan persediaan minyak AS yang tinggi meskipun OPEC mendukung memperpanjang kontrak enam bulan untuk memangkas produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) rebound dari kerugian, tetapi berakhir turun 56 sen atau 1,1 persen, menjadi $ 48,22 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 51,63 per barel, turun 13 sen, di 2:30 ET (1930 GMT).

Lihat : Harga Minyak Mentah Tergelincir 1 Persen Terganjal Peningkatan Produksi AS

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memicu produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau merosot. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,47 sen atau setara dengan -2,59 persen pada posisi 17,70 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 18,20 sen dan 18,70 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 17,20  sen dan 16,70 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*