Harga Emas Turun Lagi, Berharap Tertahan Permintaan Naik


shadow

Harga Emas menurun dalam dua hari ini secara beruntun atas spekulasi kenaikan suku bunga AS oleh The Federal Reserve.

FINANCEROLL – Bebagai data ekonomi terkini AS menunjukkan kondisi ekonomi yang semakin membaik, sehingga menurunkan daya tarik emas sebagai pilihan investasi. Jatuhnya harga emas dalam dua bulan ini banyak disebabkan oleh sinyalemen The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir ini. Berbagai dampak melemahnya pertumbuhan ekonomi global, terlihat tidak banyak berpengaruh terhadap ekonomi nasional AS, sebagaimana dinyatakan dalam hasil pertemuan rutin Bank Sentral AS tersebut di bulan Oktober kemarin.

Kondisi ekonomi AS yang membaik, semakin meningkatkan kepercayaan diri pelaku pasar. Dolar AS menguat hingga ke posisi terkuatnya dalam lima tahun etrakhir ini atas mata uang besar lainnya. Akibatnya harga komoditi semakin terpukul, tak terkecuali harga minyak mentah dan emas. Masa depan yang lebih menjanjikan bagi kenaikan suku bunga AS semakin memudarkan emas bagi para pelaku pasar.

Berbagai ekspektasi mengemuka atas rencana kenaikan suku bunga AS, hanya sebagian kecil yang melihat dukungan bagi kenaikan harga emas saat ini berasal dari permintaan emas menjelang libur akhir tahun. Dalam jangka panjang, semua pihak menyadari tren pasar menurun. Banyak pihak yang lebih suka menempatkan posisi jual saat ini.

Data ekonomi AS terkini menunjukkan biaya hidup di AS hanya berubah sedikit dibulan Oktober, sementara klaim pengangguran terus menurun sebesar 2 ribu dalam sepekan hingga 15 November kemarin.

Swiss akhirnya menjadi salah satu negara pengekspor Emas pada bulan Oktober untuk pertama kalinya di tahun ini. Total ekspor mereka mencapai puncak dibulan Februari kemarin, demikian data terkini dari pemerintah Swiss. Umumnya, emas-emas dari Swedia ini diekspor ke India, Hong Kong dan Cina. Permintaan emas batangan, koin dan perhiasan mengalami peningkatan di bulan ini setelah harga emas terpuruk ke kisaran terendah dalam empat tahun terakhir ini. Dalam jajak pendapat kemarin, para pemilih di Swiss menolak rencana yang menyatakan bank sentral akan memiliki sekurang-kurangnya 20 persen asetnya dalam bentuk logam mulia.

Dalam sejarahnya, harga emas naik sebesar 70 persen sejak 2008 hingga Juni 2011, setelah The Fed mengeluarkan kebijakan untuk membeli obligasi dan menurunkan suku bunga mendekati nol persen guna mendorong ekonomi nasional. Akibatnya, harga emas mengalami dorongan yang kuat oleh aksi beli.

Tahun ini, emas telah jatuh 0.9 persen. Emas di 2013 terjungkal 28 persen, mengakhiri tren kenaikan panjangnya dalam 12 tahun. Jika tahun ini berakhir turun, – nampaknya akan begitu, maka akan menjadi penurunan yang paling panjang sejak 1998.

Saat ini ongkos penambangan emas lebih mahal daripada harga emas itu sendiri, hal ini berpotensi menimbulkan kerugian di tahun buku yang akan datang. Alhasil berbagai kalangan industri penambangan emas baik yang kecil atau besar, sedang tiarap semua.

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember menruun 0.3 persen ke harga $1,190.90 per ons. Sehari sebelumnya, emas jatuh 0.3 persen juga. Sementara itu, perdagangan emas dalam bentuk ETP, mengalami penurunan tajam ke posisi terendah dalam lima tahun ini.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*