INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$1,7 per troy ons seiring aksi hindar risiko (risk aversion) dari para pelaku pasar. Bagaimana arah berikutnya?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (10/12/2014) hingga pukul 12.40 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$1,7 (0,14%) ke posisi US$1.233,7.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bertahan di kisaran US$1.230 per troy ons siang ini. “Level ini terkoreksi dari level tertinggi kemarin di US$1.238 per troy ons,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Penguatan emas sejak awal pekan ini, lanjut dia, dipacu oleh sentimen risk aversion atau alih resiko yang muncul setelah pasar disuguhkan oleh sinyal-sinyal negatif dari penurunan indeks saham di China dan penurunan peringkat utang Jepang.
“Kondisi itu ditambah dengan pernyataan pejabat Bank Sentral AS yang tidak ingin terburu-buru menaikan tingkat suku bunga acuannya,” papar dia.
Pada grafik 1 jam, lanjut Ariston, terlihat ada potensi koreksi lanjutan harga emas seperti yang terlihat pada indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) dan Stochastics. Namun koreksi lanjutan ini membutuhkan konfirmasi penembusan ke bawah kisaran support US$1.225.
“Selama harga masih bertahan di atas support US$1.225 ini, potensi penguatan masih terbuka untuk kembali menguji kisaran resisten US$1.234-1.238. Potensi support berikutnya ada di kisaran US$1.218 per troy ons,” imbuhnya. [jin]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind