Harga Emas Semakin Murah, Hingga Setahun Kedepan

shadow

FINANCEROLL – Harga Emas Berjangka diperdagangkan disekitar harga termurahnya dalam 5 tahun terakhir ini, setelah banyak investor mempersiapkan diri dari kemungkinan terjadinya kenaikan suku bunga AS pada bulan depan. Harga Emas seperti terjebak dalam kondisi terburuknya sejak Juli silam, bersamaan dengan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS. Tentu saja, kenaikan ini akan membuat daya tarik Emas sebagai tujuan investasi mengalami penurunan.

Perjalanan emas di tahun 2015 ini bersiap mencatat tahun penurunan harga yang ketiga kalinya secara beruntun ditengah spekulasi bahwa The FED akan mulai melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Hasil pertemuan reguler The FED pada Oktober kemarin, sebagaimana dipublikasikan pada minggu lalu menunjukkan penekanan yang dilakukan para pejabat Bank Sentral AS bahwa mereka sangat terbuka untuk menaikkan suku bunga pada Desember ini. Jika memang demikian, maka jatuhnya harga emas tidak akan terhenti sampai disini saja. Analis dari Goldman Sachs Group Inc. dalam publikasi pada 18 November kemarin menyatakan bahwa harga emas batangan sendiri diperkirakan masih akan turun dalam 12 bulan kedepan.

Pada akhir pekan lalu, Gubernur Bank Sentral AS wilayah San Francisco John Williams menyatakan adanya desakan yang sangat kuat untuk menaikkan suku bunga The Fed pada Desember ini jika data ekonomi AS mendukungnya. Dampaknya, Dolar AS menguat pada posisi tertingginya dalam tujuh bulan ini terhadap Euro, memupus harapan penguatan investasi alternatif lainnya. Bukan itu saja, pernyataan John Williams sebagaimana yang dilansir Bloomberg juga membuat jumlah kepemilikan ETP mengalami penurunan pada posisi terendah sejak 2009. Para manajer investasi nampaknya lebih suka menjual.

Dari data pemerintah AS, pada 16 November dikatakan bahwa kepemilikan ETP SPDR Emas oleh lembaga pengelolaan investasi John Paulson dan firmanya tetap mempertahankan jumlah kepemilikan ETP di kwartal ketiga. Sementara dua pertiga pialang meyakini bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan pada Desember ini, setelah membaca hasil pertemuan rutin the FED bahwa para pembuat kebijakan tersebut umumnya setuju kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap. Tidak mengherankan bila pasar telah menyedot gambaran kenaikan suku bunga ini lebih dini.

Setidaknya, The Fed telah gamblang menunjukkan Desember ini akan menaikkan suku bunga dan bergelagat akan sangat lamban bergerak sesudahnya. Tak ayal, hanya sedikit antusias bagi Dolar AS, namun demikian dengan laju inflasi yang sangat rendah ditambah dengan pertumbuhan ekonomi internasional yang lambat pula maka semakin sulit bagi Emas mendapatkan posisi utama sebagai tujuan berinvestasi.(Lukman Hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*