Harga Emas Sedang 'Loyo', Ini Penyebabnya

Jakarta -Pekan ini, harga emas bergerak dalam tren menurun. Hal ini tidak lepas dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS) sehingga emas belum dipandang sebagai investasi paling aman alias safe haven.

Mengutip data Reuters, Kamis (23/10/2014), harga emas saat ini berada di posisi US$ 1.243.9 per troy ons. Turun 0,1% dibandingkan kemarin.

Salah satu penyebab pelemahan harga emas adalah penguatan dolar AS. Mata uang Negeri Paman Sam tengah menguat karena isu kenaikan suku bunga.

Kemudian, dolar AS juga menguat karena kekhawatiran investor atas perlambatan ekonomi Tiongkok. Investor kemudian melepas aset-aset lain, dan beralih ke dolar AS yang merupakan safe haven.

“Setiap kali dolar AS menguat memberi tekanan terhadap emas. Kita tidak pernah tahu apakah dolar AS kembali akan menguat 10% atau 20%,” kata David Jollie, Analis Mitsui Precious Metals, seperti dilansir Reuters.

Selain penguatan dolar AS, koreksi harga emas juga disebabkan turunnya permintaan. Tiongkok dan India, konsumen emas terbesar dunia, mengurangi permintaan karena ekonomi kedua negara tersebut tengah melambat. Saat ini, Tiongkok dan India menguasai 50% perdagangan emas fisik.

“Bahkan Tiongkok saat ini sedang menjual emas. Ada penurunan di Shanghai Gold Exchange, yang menunjukkan aksi jual besar-besaran,” sebut riset MKS.

(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*