Harga Emas Rebound, Pergi Dari Level Rendah 11 Minggu

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam berjangka di hari Senin(8/6), harga emas dan perak rebound dengan mengalami kenaikan dari level rendah 11 minggu yang terdukung oleh membaiknya kondisi ekonomi Tiongkok.

Berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman Agustus terlihat mengalami kenaikan sebesar 0.27% di level $1.171.20 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak pagi ini, pergerakan harga emas berjangka terlihat telah bergerak menyentuh level $1.168.60 untuk sesi terendah harian dan level $1.177.00 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Juli juga terpantau bergerak di zona positif dengan mencatat kenaikan sebesar 0.15% di level $16.002 per troy ounce. Pergerakan harga perak berjangka pada hari ini telah terpantau menyentuh level $15.988 untuk sesi terendah harian dan level $16.112 untuk sesi tertinggi harian.

Membaiknya kondisi ekonomi Tiongkok pada aktifitas perdagangan telah menjadi pendorong utama meningkatnya harga logam berjangka pada hari ini, setelah harga emas ataupun perak berjangka mengalami kemerosotan sejak Jumat lalu.

Berdasarkan laporan resmi yang telah dirilis oleh CGAC menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan Tiongkok saat ini telah alami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 59.5B di bulan Mei dari 34.1B di bulan April. Pada aktifitas impor di Tiongkok, telah terlihat alami penurunan sebesar 17.6% di bulan Mei dan untuk aktifitas ekspor sendiri mengalami penurunan sebesar 2.5%.

Meski harga logam berjangka pada hari ini terpantau bergerak di zona positif, namun pada hari Jumat lalu harga emas telah jatuh akibat membaiknya kondisi pasar tenaga kerja Amerika. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja menyatakan bahwa Nonfarm Payrolls AS telah alami kenaikan sebanyak 280K di bulan Mei.

Sementara itu pergerakan harga emas berjangka hingga nanti malam diperkirakan tidak akan mengalami banyak pergeseran harga kembali, mengingat kosongnya laporan ekonomi Amerika, namun hasil pertemuan G-7 di Eropa masih berpotensi menggerakan harga logam berjangka. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*