Financeroll – Pergerakan bursa komoditas logam berjangka di hari Kamis(26/3), harga emas dan perak terpantau diperdagangkan lebih tinggi dengan memperpanjang kenaikan dari sesi seblumnya ketika melambatnya pertumbuhan ekonomi AS.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman April telah diperdagangkan lebih tinggi 1.69% di level $1.217.20 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Pergerakan harga emas terlihat bergerak menyentuh level $1.193.90 untuk sesi terendah harian dan level $1.219.00 untuk sesi tertinggi harian.
Sedangkan pada perak berjangka pengiriman Mei juga terlihat alami kenaikan, dengan diperdagangkan lebih tinggi 1.75% di level $17.298 per troy ounce dimana terpantau bergerak menyentuh level $16.915 untuk sesi terendah harian dan level $17.388 untuk sesi tertinggi harian.
Kenaikan harga emas dan perak pada hari ini terlihat telah melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, dimana terpantau berhasil menyentuh level tinggi 3 minggu ketika terjadinya penurunan pada pesanan barang tahan lama di wilayah Amerika.
Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Sensus Amerika menyatakan bahwa pesanan barang tahan lama di wilayah AS mengalami penurunan sebesar 1.4% di bulan Februari, dan untuk pesanan barang tahan lama inti telah alami penurunan sebesar 0.4% di bulan Februari.
Sementara itu masih di wilayah Amerika, nantinya pasar akan dihadapkan dengan sebuah laporan resmi klaim pengangguran pada pukul 19.30 waktu Jakarta. Survei ekonom telah memperkirakan bahwa jumlah klaim pengangguran di wilayah AS akan mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 290.000.
Sejalan dengan menurunnya angka klaim pengangguran di AS, hal ini akan menjadi sebuah ancaman bagi harga emas alami penurunan dan justru mendukung dollar AS mengalami penguatan mengingat pergerakan keduanya cenderung berlawanan. Namun apabila angka klaim pengangguran Amerika alami peningkatan maka potensi harga emas lanjutkan penguatan bisa terjadi. (Aditya Arief – FR)
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind