Harga Emas Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS dan Bursa Global

Harga emas naik lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari karena pelemahan dolar AS dan setelah pasar saham global merosot akibat kekhawatiran baru tentang ekonomi Tiongkok.

Indeks dolar AS turun 0,3 persen, membuat emas lebih terjangkau untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Harga emas spot naik 0,3 persen pada $ 1,258.55 per ons, turun dari intraday tinggi $ 1,261.78. Sementara harga emas berjangka AS berakhir tueun ke $ 1,257.60 per ons.

Emas telah meningkat hampir seperlima tahun ini tetapi telah berjuang dalam beberapa bulan terakhir. Emas telah turun 7 persen sejak awal September, termasuk tergelincir lebih dari $ 40 pada 4 Oktober, penurunan satu hari terbesar dalam 15 bulan, setelah data ekonomi AS yang kuat. Jika investor bullish yang mendominasi pasar saat ini mulai menjualnya bisa menciptakan efek bola salju dan data penjualan ritel AS pada Jumat bisa menjadi pemicu.

Emas mendapat beberapa dukungan pada hari Kamis setelah pasar saham dunia tersandung ke posisi terendah tiga minggu menyusul data perdagangan September Tiongkok yang menunjukkan penurunan tajam dalam ekspor, menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Ekspor September Tiongkok turun 10 persen dari tahun sebelumnya, jauh lebih tinggi dari yang pasar perkirakan, sementara impor tiba-tiba menyusut 1,9 persen setelah kenaikan 1,5 persen pada bulan Agustus.

Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,1 persen menjadi $ 17,47 per ons, sementara platinum turun 0,6 persen menjadi $ 936,25 per ons. Paladium turun 1,4 persen pada $ 640 per ons setelah sebelumnya menyentuh rendah $ 635,72, terendah sejak 18 Juli.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS dan kekuatiran pelemahan bursa global. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,261-$ 1,263, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,257-$ 1,255.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*