Harga Emas naik pada akhir perdagangan Jumat dinihari (17/02) terbantu pelemahan dolar AS dan investor mengambil kesempatan untuk membeli emas batangan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik di Amerika Serikat dan Eropa.
Harga emas spot LLG naik 0,63 persen menjadi $ 1,240.31 per ons dan naik sekitar 10 persen dari terendah pertengahan Desember.
Harga emas berjangka AS berada di $ 8,50 lebih tinggi pada $ 1,241.60.
Kewaspadaan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump, serta pemilihan di Belanda, Perancis dan Jerman tahun ini, telah memicu kenaikan emas untuk mencapai puncak $ 1,244.67 pada 8 Februari.
Namun prospek lebih tinggi terhadap dolar dan hasil Treasury setelah Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bahwa suku bunga AS mungkin perlu ditingkatkan di Maret mendorong emas ke $ 1,216.41 pada hari Rabu, terendah sejak 3 Februari.
Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya kesempatan memegang emas. Suku bunga yang lebih tinggi akan mengangkat hasil lebih lanjut.
Tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan inflasi di Amerika Serikat dan Eropa juga mendorong permintaan emas sebagai lindung nilai inflasi.
Data perumahan konstruksi dan pekerjaan AS pada Kamis menunjukkan bahwa ekonomi terus rebound.
Menambahkan dukungan untuk harga emas, SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, meningkatkan kepemilikan emas untuk hari kesebelas pada hari Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Dukungan harga juga datang dari ketidakpastian kondisi politik di Eropa. Namun perlu dicermati aksi profit taking yang dapat menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,242 – $ 1,244, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support 1,238 – $ 1,236.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind