Harga Emas 'Meroket' Rp 11.000/Gram, Ini Penyebabnya

Jakarta -Memasuki bulan yang baru, harga emas masih ‘betah’ dalam tren kenaikan. Ini melanjutkan kenaikan harga yang sepanjang Januari 2015 mencapai lebih dari 8%.

Di dalam negeri, harga emas Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat Rp 561.000/gram. Melonjak Rp 11.000/gram dibandingkan akhir pekan lalu yang sebesar Rp 550.000/gram.

Kenaikan harga emas domestik tidak lepas dari pergerakan harga di level internasional. Mengutip Reuters, Senin (2/2/2015), harga emas di pasar komoditas Comex tercatat di US$ 1.280,77/troy ons, naik 0,2% dibandingkan akhir pekan lalu.

Sepanjang Januari 2015, harga emas sudah naik 8,4%. Ini merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak 2012.

Kenaikan harga emas didorong oleh kabar kurang baik dari Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal IV-2014 tercatat 2,6%. Terkoreksi tajam dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5%.

Kabar kurang mengenakkan juga datang dari Tiongkok. Sektor manufaktur Negeri Tirai Bambu mengalami pertumbuhan negatif alias terkontraksi. Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Januari 2015 turun menjadi 49,8 yang merupakan level terendah sejak September 2012.

Hal-hal tersebut memandai bahwa perekonomian global masih penuh ketidakpastian. Di tengah situasi seperti ini, investor cenderung mencari instrumen investasi paling aman (safe haven) yang salah satunya adalah emas. Peningkatan permintaan menyebabkan harga emas terdongrak.

(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*