Harga Emas Menanjak, Data AS Mengancam

INILAHCOM, Jakarta Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$3,6 per troy ons seiring faktor suku bunga AS dan program bailout Yunani. Akan tetapi, data AS nanti malam jadi ancaman. Mengapa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (9/1/2015) hingga pukul 13.01 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$3,6 (0,3%) ke posisi US$1.212,1 per troy ons.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas rebound siang ini dibandingkan penutupan kemarin. “Harga kini bergerak di kisaran US$1.210 per troy ons,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Harga tutup di kisaran US$1.208 kemarin. “Harga masih bertengger di atas kisaran US$1.200 karena beberapa faktor seperti indikasi kenaikan suku bunga acuan AS yang baru akan dilakukan paling cepat di bulan April dan kekhawatiran masalah program bailout Yunani,” ujarnya.

Support harga emas terdekat berada di kisaran US$1.209 per troy ons. Harga masih berpeluang menguat di atas support ini dengan potensi kembali ke kisaran US$1.216 yang merupakan level tertinggi kemarin.

“Sementara pergerakan di bawah support ini berpotensi membawa harga melemah ke kisaran US$1.204 per troy ons,” tuturnya.

Malam ini data Non-farm Payrolls dan tingkat pengangguran AS akan menjadi sorotan pelaku pasar keuangan global. Data Non-farm Payrolls (NFP) AS bulan Desember ini diprediksi mengalami pertambahan 241 ribu pekerja, dan tingkat pengangguran diproyeksi turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 5,8%.

“Hasil yang lebih bagus dari proyeksi berpeluang mendorong penguatan dolar AS dan menekan turun harga emas,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*